Suatu hari pernah ada yang bercerita pada saya tentang sebuah kisah pada zaman Rasulullah SAW. Diceritakan bahwa beliau tersebut sngat memuliakan sahabat-sahabatnya dan memperlakukan mereka dengan sedemikian rupa sehingga seolah-olah bagi setiap sahabatnya mereka masing-masinglah yang paling istimewa.
Persahabatan,
Suatu saat, saya pernah bersepkat bahwa persahabatan juga akan melewati ujian. Saya pun pernah mengalaminya. Dan saya rasa hampir semua orang pernah mengalaminya. Ketika masalah tersebut lewat, kadang saya merasa sedih mungkin ketika hal itu terjdi saya pernah sangat menyakiti sahabat saya, baik itu lewat ucapan, perbuatan, di sengaja maupun (merasa) tidak sengaja.
Banyak hati yang selembut sutera....
Tapi percayalah, dibalik segala kesalahan, sahabat sejati tidak akan pernah bersungguh-sungguh ingin menyakiti sahabatnya.
Kenapa saya tiba-tiba menuliskan ini??
Karena baru-baru ini, teman lama saya mengalami kasus serupa. Sepasang sahabat yang tiba-tiba bertengkar karena (sedikit) salah paham yang menurut saya sangat besar potensi untuk kembali berbaikan. Namun kemudian ternyata salah satu pihak merasa "tidak ingin lagi seperti dulu" karena dimatanya kejadian itu sangat terlalu menyakitkan. Sang teman menyakiti hati secara verbal dan bahasa tubuh. Dan kemudian silaturrahmi keduanya memburuk walau masih bertegur sapa.
Peristiwa ini kemudian membuat saya berfikir lama. Menjaga seseuatu memang lebih susah dibanding ketika memulainya.
Tiba-tiba saya teringat sahabat-sahabat saya, yang bagi saya rata-rata memiliki jiwa besar, kelembutan hti, penyayang, penuh empati, good listener, dan merupakan sosok-sosok yang selalu saya cari ketika ingin bertukar fikiran. Walaupun untuk topik-topik yang berbeda-beda. Saya merasa sangat bersyukur telah diberi hadiah sahabat-sahabat yang begitu indah.
Ya... bagi saya, sahabat adalah hadih
Karena, dibalik segala kekurangan saya mereka masih mau tetap saling bertukar kabar, saling menasehati, menyemangati, dll
Ya... bagi saya, sahabat adalah anugerah
Karena, mereka tidak hanya menasehati saya namun saya juga berharap memaafkan saya
Ya... bagi saya, sahabat adalah amanah
Karena, ternyata butuh penjagan yang serius agar tetap indah selamanya.
Kembali pad peristiwa tadi, saat berbicara pada salah satu dari pihak yang berkonflik tersebut, kemudian banyak sekali hikmah yang dapat saya peroleh. Hal ini sekaligus menjadi renungan terhadap hal-hal yang mungkin juga pernah saya langgar ketika berinteraksi dengan sahabat-sahabat saya.
Ketika sahabatmu merasa tersakiti, lekaslah instropeksi diri, mungkin bagimu engkau benar namun baginya hati telah tersakiti. Tidak ada salahnya memulai meminta maaf.
Menjadi seorang sahabat butuh empati, pemahaman terhadap perasaan orang lain
Menjadi seorang sahabat harus siap menjadi "a good listener"
Dan aku selalu percaya bahwa sahabat sejati tidak pernah benar-benar bermaksud menyakiti hati sahabatnya..
Teman memberimu senyuman, tapi sahabat memberimu kebahagiaan
Teman akan memberimu setangkai mawar, tapi sahabat akan memberimu setangkai melati
Teman akan menikammu dari belakang, tapi sahabat akan menamparmu dari depan
Teman akan menceritakan yang tidak benar tentang dirimu, tapi sahabat akan tutup mulut denan kesalahanmu
Teman hanya menerima kelebihanmu, tapi sahabat akan menerima kekuranganmu
Seribu teman datang saat kau tertawa bahagia, tetapi seorang sahabat akan datang saat kau berderai air mata
Apakah anda sudah menjadi sahabat sejati yang baik???
Persahabatan,
Suatu saat, saya pernah bersepkat bahwa persahabatan juga akan melewati ujian. Saya pun pernah mengalaminya. Dan saya rasa hampir semua orang pernah mengalaminya. Ketika masalah tersebut lewat, kadang saya merasa sedih mungkin ketika hal itu terjdi saya pernah sangat menyakiti sahabat saya, baik itu lewat ucapan, perbuatan, di sengaja maupun (merasa) tidak sengaja.
Banyak hati yang selembut sutera....
Tapi percayalah, dibalik segala kesalahan, sahabat sejati tidak akan pernah bersungguh-sungguh ingin menyakiti sahabatnya.
Kenapa saya tiba-tiba menuliskan ini??
Karena baru-baru ini, teman lama saya mengalami kasus serupa. Sepasang sahabat yang tiba-tiba bertengkar karena (sedikit) salah paham yang menurut saya sangat besar potensi untuk kembali berbaikan. Namun kemudian ternyata salah satu pihak merasa "tidak ingin lagi seperti dulu" karena dimatanya kejadian itu sangat terlalu menyakitkan. Sang teman menyakiti hati secara verbal dan bahasa tubuh. Dan kemudian silaturrahmi keduanya memburuk walau masih bertegur sapa.
Peristiwa ini kemudian membuat saya berfikir lama. Menjaga seseuatu memang lebih susah dibanding ketika memulainya.
Tiba-tiba saya teringat sahabat-sahabat saya, yang bagi saya rata-rata memiliki jiwa besar, kelembutan hti, penyayang, penuh empati, good listener, dan merupakan sosok-sosok yang selalu saya cari ketika ingin bertukar fikiran. Walaupun untuk topik-topik yang berbeda-beda. Saya merasa sangat bersyukur telah diberi hadiah sahabat-sahabat yang begitu indah.
Ya... bagi saya, sahabat adalah hadih
Karena, dibalik segala kekurangan saya mereka masih mau tetap saling bertukar kabar, saling menasehati, menyemangati, dll
Ya... bagi saya, sahabat adalah anugerah
Karena, mereka tidak hanya menasehati saya namun saya juga berharap memaafkan saya
Ya... bagi saya, sahabat adalah amanah
Karena, ternyata butuh penjagan yang serius agar tetap indah selamanya.
Kembali pad peristiwa tadi, saat berbicara pada salah satu dari pihak yang berkonflik tersebut, kemudian banyak sekali hikmah yang dapat saya peroleh. Hal ini sekaligus menjadi renungan terhadap hal-hal yang mungkin juga pernah saya langgar ketika berinteraksi dengan sahabat-sahabat saya.
Ketika sahabatmu merasa tersakiti, lekaslah instropeksi diri, mungkin bagimu engkau benar namun baginya hati telah tersakiti. Tidak ada salahnya memulai meminta maaf.
Menjadi seorang sahabat butuh empati, pemahaman terhadap perasaan orang lain
Menjadi seorang sahabat harus siap menjadi "a good listener"
Dan aku selalu percaya bahwa sahabat sejati tidak pernah benar-benar bermaksud menyakiti hati sahabatnya..
Teman memberimu senyuman, tapi sahabat memberimu kebahagiaan
Teman akan memberimu setangkai mawar, tapi sahabat akan memberimu setangkai melati
Teman akan menikammu dari belakang, tapi sahabat akan menamparmu dari depan
Teman akan menceritakan yang tidak benar tentang dirimu, tapi sahabat akan tutup mulut denan kesalahanmu
Teman hanya menerima kelebihanmu, tapi sahabat akan menerima kekuranganmu
Seribu teman datang saat kau tertawa bahagia, tetapi seorang sahabat akan datang saat kau berderai air mata
Apakah anda sudah menjadi sahabat sejati yang baik???
No comments:
Post a Comment